Penyemangat Kamu Yang Pengin #PreiNangJogja

Jumat, 30 Juni 2017

Aku Diam Untuk Menyamarkan Amarahku, Aku Menangis Untuk Meringankan Rasa Sakitku..

Aku Diam Untuk Menyamarkan Amarahku, Aku Menangis Untuk Meringankan Rasa Sakitku..

Akumulasi tertinggi dari menahan amarah yang paling besar dan sakit yang paling menyakitkan adalah diam. Kamu pasti akan memilih untuk diam tanpa mengatakan apa-apa ketika kamu benar-benar marah namun kau merasa akan percuma saja jika kamu meluapkan kemarahanmu.
Dan untuk meringankan rasa sakit itu kau pasti akan memutuskan untuk menangis. Menangis sejadi-jadinya hingga kamu merasa lelah dan mengantuk karena menangis, lalu kau ingin tidur.

Pernah kamu merasa tidak diberi kesempatan olehnya saat mencoba menjelaskan apa yang paling membuatnya marah atas dirimu. Kau sudah mencoba untuk bicara dan bahkan minta maaf namun tak didengarnya. Sunggung saat itu kau benar-benar ingin marah namun takut kehilanganhya dan tak didengarkan olehnya cukup memaksamu untuk bungkam.

Untuk meringankan rasa sakitmu yang tak diberi kesempatan untuk menjelasakan kesalahanmu, untuk maaf yang tidak didengarkannya dan untuk ketidak peduliannya atas apa yang kamu rasakan, kamu pun hanya bisa menangis sendirian.

Sebenarnya kamu sangat ingin menangis di hadapannya, dengan harapan dia bisa mengerti dirimu, dengan harap agar dia lebih peduli dengan dirimu, dengan harapan dia lebih mengertimu.


Namun dalam hati kecilmu, kamu merasakan bahwa kau tak akan pernah sanggup atau bisa menangis di hadapannya. Bukan karena merasa malu atau takut dia tidak peduli hanya saja karena rasa amarah dalam dirimu yang sudah tertuang dalam tangis saat sendirian.

Saat kau memutuskan diam semua memang tampak baik-baik saja, segalanya solah tampak berjalan biasa-biasa saja. Namun sayangnya meski diammu bisa membuat segalanya tampak baik-baik saja, hatimu tetap saja tidak bisa dibaut baik-baik saja.

Kamu pasti akan merasakan bahwa pura-pura tidak sakit padahal sebenarnya sangat sakit adalah yang paling menyakitkan dari menahan amarahmu padanya. Karena di mana-mana kepura-puraan tetap akan menyakitkan pada akhirnya. Jika tidak menyakiti orang lain pasti akan menyakiti dirimu sendiri.

Previous
Next Post »