Dari kejauhan, langkah delapan pria berihram itu melambat karena beriringan dengan ribuan jamaah yang ingin memasuki Masjidil Haram via gerbang King Abdul Aziz Gate. Di tengah kaki anak tangga mereka menghentikan langkah kaki dan memandang Kakbah, pada 2 September kemarin.
Tak ragu, wartawan Okezone pun mendekati pria-pria berperawakan tegap dan berpenampilan mirip satu sama lain itu. �Assalamualaikum, ya hajj. I�m Saiful from Indonesia.�
�Our brother from Java. Nice to meet you, Saiful,� ujar salah satu pria dalam rombongan haji yang ternyata berasal dari Australia tersebut.
Dari balik kain ihram tersebut, tampak tubuh gempal mereka dihiasi tato bermotif sayap, tulisan, dan tribal, mulai dari badan hingga betis. Penampilan mereka terbilang unik karena berkepala plontos dengan panjang jenggot sekira 15-20 sentimeter. Namun, wajah mereka berseri-seri dengan senyum yang tak pernah lepas dari bibirnya. Sangat ramah dan supel di hadapan orang yang baru mereka kenal.
Salah satu dari mereka mengaku bernama Ismail. Melihat wajahnya, ia baru berusia sekira 30 tahun. Ketika saya bertanya beberapa hal, ia tampak paling antusias bercerita. Ternyata dia mualaf.
�Why did you tattoing?� (Kenapa km bertattto?) Ismail menjawab, �It�s my past time when I�m seventeen. May Allah forgive me.� (ini adalah masa laluku saat masih 17th, semoga Allah mengampuniku)
Kelima Muslim asal Negeri Kanguru ini mengaku dulunya Nasrani. Selepas kuliah, mereka mengenal agama Islam dan tergabung dalam sebuah organisasi resmi yang menaungi umat Islam di Australia.
Kita doakan untuk saudara-saudara muslim kita yang saat ini menunaikan ibadah haji...
?????????? ??????? ?????? ??????????? ?? ??????? ??????????? ?? ??????? ???????????
"Semoga Allah menganugerahkan haji yang mabrur, usaha yang disyukuri dan dosa yang diampuni."
Aamiin....
Semoga bermanfaat.
Semoga kita bisa mengambil hikmahnya dan sebarkan kepada rekan-rekan yang lainnya.
Sumber: http://tausiah-islamiah.blogspot.co.id/