Keterbatasan modal membuat banyak pebisnis pemula (start-up) yang memanfaatkan media sosial untuk mempromosikan produk dan jasanya. Hanya saja, belum semua saluran media sosial dimanfaatkan secara maksimal untuk meningkatkan penjualan.
YouTube adalah salah satu situs yang belum dimanfaatkan sebagai sarana berjejaring ataupun mempromosikan produk, kecuali sebagai tempat untuk mengunggah video-video lucu atau inspiratif. Anda bisa memamerkan produk Anda melalui YouTube dengan lebih jelas, sekaligus saling berkomunikasi dengan pengguna yang tertarik dengan video yang Anda unggah.
Untuk itulah Aldana Communications mengadakan workshop "The Magic of YouTube Marketing" di Ambassador Cafe, Bulungan, Jakarta Selatan, beberapa waktu lalu. Workshop ini menghadirkan Ayatullah Fahd, atau biasa dipanggil Kang Ayat, konsultan SEO dan pendiri RajaYouTube.com, sebagai pembicaranya.
"Untuk konten di website, Anda memang harus membuat video yang bagus. Tetapi untuk media berpromosi, Anda tidak perlu membuat video yang bagus. Bahkan membuat video dari handphone juga bisa," papar Kang Ayat, sambil menunjukkan bagaimana video-video amatir yang diunggah ke YouTube oleh para pebisnis pemula.
Kang Ayat juga menyampaikan bahwa tujuan utama dari penguasaan pemasaran melalui YouTube adalah untuk mencapai target omset dan laba yang diharapkan. Tak jarang, video penawaran barang itu hanya berisi kertas bertuliskan tipe-tipe barang yang ditawarkan, dan bagaimana cara memesannya.
Namun, pemilik bisnis harus tahu cara membuat kata kunci yang paling tepat agar produk yang ditawarkan mudah dicari melalui Google. Kemudian, nomor kontak si penjual sebaiknya langsung dicantumkan pada judul.
"Video ini targetnya bukan untuk mendapat view yang tinggi. Kalau konten untuk media mungkin butuh 'klik' setinggi-tingginya. Tapi lihat video saya, paling cuma dilihat puluhan orang. Tetapi saya mendapat banyak order karena orang sudah tahu nomor telepon saya yang tercantum di judul," jelasnya.
Penguasaan YouTube Marketing akan sangat bermanfaat bagi pemilik bisnis rumahan seperti kaum perempuan, khususnya ibu rumah tangga yang ingin memiliki usaha sambil tetap mengasuh anak di rumah. Pemilik bisnis dapat memanfaatkan fitur audio visual untuk memasarkan produk maupun "branding" secara efektif dan tepat sasaran.