??Smartphone terbaru BlackBerry dengan sistem operasi Android dikabarkan akan diproduksi di Indonesia, lebih tepatnya di Cikarang, area Delta Silikon.??
Langkah strategis ini akan terwujud berkat kesepakatan antara BlackBerry Limited dan PT TiPhone Mobile Indonesia Tbk (TELE).
Bahkan, mereka membuat perusahaan patungan atau Joint Venture (JV) dengan nama PT BB Merah Putih untuk memberikan lisensi software dan layanan BlackBerry demi memproduksi handset untuk pasar Indonesia.??
Nantinya, smartphone BlackBerry rasa Android ini akan memiliki desain yang bagus untuk smartphone kelas menengah.
Sementara, sebuah sumber menyebutkan bahwa harga smartphone teranyar BlackBerry tersebut akan berkisar di bawah Rp 3 juta. Lantas, apakah benar itu harga tetapnya???
Ketika dihubungi Tekno Liputan6.com, Samuel Kurniawan selaku Corporate Secretary TELE, membenarkan bahwa harga BlackBerry Android itu akan dipatok di bawah Rp 3 juta. Sayangnya, ia tidak mengungkap berapa harga spesifik dari smartphone tersebut.
??Seperti diwartakan sebelumnya, Samuel juga tidak terlalu banyak bicara soal pabrik yang akan memproduksi BlackBerry Android.
Namun kabarnya, pabrik tersebut akan diperasikan oleh PT Adi Reka Mandiri, yang mana kepemilikannya dikuasai TiPhone dan perusahaan manufaktur elektronik asal Taiwan, Arima Communication Corporation.??
Kerja sama antara BlackBerry Limited dan TiPhone diharapkan dapat mempercepat fokus BlackBerry secara keseluruhan dalam mendorong perkembangan perangkat lunak, terutama dalam mengembangkan dan memberikan lisensi software perangkat, melalui divisi bisnis Mobility Solutions.
BB Merah Putih akan membuat, mendistribusikan, dan mempromosikan perangkat bermerek BlackBerry yang menggunakan software dan aplikasi Android BlackBerry. BB Merah Putih juga akan memiliki akses penuh terhadap BlackBerry, termasuk software BlackBerry untuk Android dalam memproduksi perangkat baru di Indonesia.
Perjanjian ini tercipta sebagai bentuk dukungan kepada usaha pemerintah Indonesia untuk mempromosikan pengembangan, memproduksi, dan pembuatan barang menggunakan sumber lokal, dan juga meningkatkan jumlah smartphone LTE dengan nilai tambah, yang tersedia dan terjual di Indonesia.
Sumber : tekno liputan6